Artikel 1.
Berikut adalah kode-kode yang muncul di box part busi
NGK
1. C : diameter ulir busi (B : 14mm, C : 10mm, D : 12mm)
2. P : type rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini)
3. R : busi dengan resistor di dalamnya (untuk mesin dengan teknology digital menggunakan busi type ini untuk menghindari terjadinya frekuensi yg dapat mengganggu pembacaan sensor digital)
4. “7″ : tingkat panas busi ( semakin kecil angkany 6, 5, 4 disebut busi panas. Semakin besar 8, 9 disebut busi dingin)
5. H : panjang ulir busi (H : 12,7mm , E : 19mm, L : 11,2mm)
6. S : type elektroda tengah (IX : inti elektroda dari bahan iridium, G : type busi racing
7 . “9″ : celah inti elektroda busi (9 : celah busi 0,9mm , 10 : celah busi 1mm)
Denso
1. U : diameter ulir busi (U : 10mm, X : 12mm, W : 14mm)
2. “22″ : tingkat panas busi (semakin kecil angkany 20, 19 disebut busi panas. Semakin besar 24, 26 disebut busi dingin)
3. F : panjang ulir busi (E : 19mm, F : 12,7mm , L : 11,2mm)
4. S : type rancangan busi
5. U : bentuk elektroda samping “U”
6. “9″ : celah inti tengah elektroda (9 : celah busi 0,9mm , 10 : celah busi 1mm)
Artikel 2.
komponen atau bagian yang terlibat dalam sistem pengapian ialah busi, koil, distributor, platina, dan, kondensor. apabila terjadi gangguan pada sistem pengapian maka penyebabnya dicari pada bagian-bagian tersebut.
jika busi tidak memberikan percikan api:
a) apakah tidak ada arus tegangan tinggi
b) apakah bagian dalam atau bagian luar penyekat busi basah atau kotor kena pelumas
c) apakah penyekatnya rusak
d) apakah penyekat luarnya basah kehujanan atau karena diletakkan pada tempat yang lembab
e) apakah penyekat kabel rusak
f) apakah pembagi arus toidak bekerja
g) apakah tutup pembagi rusak
h) apakah pegas rotor patah
i) apakah pembagi arus lembab
sebelum memasang businya, buanglah endapan karbonnya dan aturlah celah elektrodanya antara 0,6-0,9 mm. apabila businya kotor atau ada endapan-endapan karbon maka bersihkanlah dengan mempergunakan sikat kawat/alat pembersih busi
busi
Jenis busi ini pada umumnya di rancang menurut keadaan panas dan temperatur di dalam ruang bakar mesin, secara garis
besar busi dibagi dalam jenis busi dingin dan busi panas.Busi dingin adalah busi yangmenyerap serta membuang/melepaskan panas dengan cepat
sekali, jenis ini biasanya digunakan untuk mesin yang temperatur dalam ruang bakarnya tinggi.
Busipanas adalah busi yang menyerap serta membuang/melepaskan panas dengan lambut, jenis ini hanya dipakai untuk mesin yang
temperatur dalam ruang bakarnya rendah, diantara kedua jenis busi ini terdapat satu jenis lagi yaitu jenis busi sedang (medium type).
busi menunjukkan kondisi pengoperasian dari mesin dan oleh karena itu harus diperiksa sebagai berikut:
1) normal
bila bensin tanpa timbal yang dipakai, isolator memperlihatkan warna abu-abu atau keputih-putihan tetapi bila dipakai bensin yang diberi timbal, isolator memperlihatkan warna coklat muda.
2) kehitam-hitaman
isolator atau elektroda dilapisi karbon kering, kemungkinan sebabnya adalah range panas yang tidak tepat, campuran yang terlalu kaya, elemen saringan udara yang tersumbat,
timing pengapian yang terlambat, periksalah elemen saringan udara, timing pengapian dan setelan karburator dan bila tidak terdapat apa-apa yang salah, gantilah busi dengan tipe yang satu tingkat lebih panas.
3) basah
bila isolator atau elektroda basah dengan bensin atau oli yang hitam kemungkinan sebabnya dalam hal mesin 4 langkah adalah terbakarnya oli yang bocor kedalam ruang bakar melalui dinding silinder atau cincin torak
yang aus atau melalui pengarah katup yang aus atau campuran yang terlalu kaya, dalam hal mesin 2 langkah disebabkan
oleh penyetelan pompa oli yang tidak tepat sehingga mengalirkan oli berlebihan atau disebabkan campuran yang terlalu kaya.
4) Kotor karena timbal
Bila isolator memperlihatkan wama kuning, coklat, hijau atau abu-abu Limbal, diagnosis kelihatannya sukar, perubahan warna ini
disebabkan senyawa timbal yang dihasiikan pada langkah kerja, perbaikan efektif adalah penggantian busi dengan tipe satu tangga
lebih panas tetapi ini bukan jawaban yang perlu untuk masalah tersebut, bila dipakai bensin tanpa timbal perubahan warna semacam ini tidak terjadi.
5) Terlalu panas '
Isolator terbakar menjadi putih dan mengkilap dimana elektroda cepat aus, kemungkinan penyebabnya adalah busi yang tidak tepat,
timing penyalaan terlalu cepat, sistem péndingin yang rusak atau campuran yang terlalu miskin, perbaikannya adalah dianjurkan untuk
mengganti busi dengan tipe busi yang satu tingkat lebih dingin atau periksalah timing dari penyalaan, karburator dan sistem pendingin.
6) Pre-ignition (sebelum penyalaan)
Elektroda meleleh, ini terjadi bila mesin menjadi panas dan suhu elektroda tengah melebihi suhu preignition, dalam beberapa kasus,
kepala dari torak mcleleh, kcmungkinan sebab dan cara memperbaikinya adalah sama dengan yang didiskusikan pada masalah di atas.
7) Isolator yang retak
Isolator memperlihatkan keretakan dan perubahan warna sepertihalnya pada kasus terlalu panas atau kotor karena timbal,kemungkinan sebab dan cara mcmperbaikinya adalah sama dcngan
kasus terlalu panas di atas.Untuk mcnghilangkan karbon pada busi, lakukanlah langkah langkah sebagai berikut.
(a)Dengan memakai alat pembersih busi
Luruskanlah elektroda massa, bersihkanlah isolator sehingga putih dengan memutar busi, biasanya l0 sampai 20 detik waktu
pembersihan adalah cukup, dan bila dibersihkan terlalu lama,elektroda-elektroda akan menjadi terlalu aus. Setelah dibersihkan,
semburkanlah kompond pembersih dcngan udara kompresor sampai bersih benar dan periksalah apakah ada keretakan—keretakan.
Bersihkanlah elektroda-elektroda dan ulir dengan memakai sikat kawat, bila elektroda tengah telah aus, kikirlah agar ujungnya datar
kembali, akhirnya tekuklah elekzroda massa dan setellah celah busi sesuai spesifkasi.
(b)Tidak memakai alat pembersih busi
Dengan menggunakan sebuah kawat halus hilangkanlah karbon dari dalam busi dan berhati-hatilah agar tidak merusak isolator. Bila
isolator berminyak, bersihkanlah dcngan memakai sikat yang telah dicelup ke dalam bcnsin. Untuk mcmbersihkan busi, janganlah
mencoba membakarnya di atas api karena dapat terjadi kcbocoran pada busi.
Untuk memakai busi secara baik, maka lakukanlah langkah—langkah sebagai berikut,
a. Busi adalah bagian yang dikonsumsi dan 0leh karenanya harus di cek, dibersihkan atau diganti pada interval waktu yang dispesifikaskan dalam manual pemilik kendaraan.
b. Bila mengganti sebuah busi harap selalu memilih merk dan tipe yang telah ditentukan pabrik sepeda m0t0r tersebut,
jika tidak dapat dipilih merk lain yang sesuai, dalam hal ini perhatikan hal berikut,
l) Daerah panas (heat range) dalam memilih busi yang c0c0k,
pemilihan daerah panas busi adalah faktor terpenting, sesuai
daftar pemakaian pabrik busi, harus dipilih sebuah busi yang
mempunyai daerah panas yang sama.
2) Panjang bagian busi yang berulir. bagian ini bcrbeda tergantung
dari tipe busi, bila terlalu pendek atau terlalu panjang, karbon
menumpuk sehingga mengurangi daya kerja mesin, kecuali itu
sebuah busi yang mcmpunyai bagian berulir yang lebih pendek
dapat mcnyebabkan penyalaan 'yang salah dan busi yang
mempunyai bagian berulir lebih panjang dapat menyebabkan
elektroda massa menjadi terlalu panas atau menabrak torak atau katup.